Ini kisah seorang warga Depok yang bertempat tinggal di RT
OO6 RW 05, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Depok. Di rumahnya yang
belum punya nomor, tepasang meteran listrik pra bayar pada 1 Januari 2017.
Selama beberapa bulan pembayaran dengan menggunakan kartu listrik pintar dengan
nomor meteran 14266357228 berjalan lancar. Sampai, dalam bulan April, setelah
pulsa baru dipasang, 24 jam kemudian terdengar bunyi di meteran yang berarti
pulsa sudah hampir habis. Telepon ke 123, ada arahan untuk menekan nomor kode
baru di meteran, setelah dimasukkan pulsa yang baru lagi. Ini terjadi beberapa
kali, sehingga pulsa seharga 50 ribu rupiah menjadi ‘hangus’ dalam tempo 24
jam. Padahal, jumlah tersebut biasanya dapat bertahan dua minggu. Tanggal 31
Mei 2017 petugas PLN datang memeriksa meteran. Kesimpulannya, ada kesalahan
pemasangan instalasi di dalam rumah. Harus diperbaiki. Dalam hal ini, PLN tidak
bertanggungjawab. Repotnya, yang memasang instalasi adalah tukang dari
Sukabumi. Susah menghubunginya. Alhasil sampai sekarang,
pemasangan pulsa baru listrik pintar dilakukan dengan terlebih dulu meminta
nomor kode baru kepada PLN melalui 123. Itu juga untung-untungan. Kalau nasib
baik, pulsa itu bertahan sesuai harganya. Kalau tidak, pulsa seharga 50 ribu
rupiah bisa ‘hangus’ dalam tempo 24 jam.
Dalam hubungan ini, alangkah baiknya jika PLN menyarankan
atau mendatangkan instalator lain memperbaiki kesalahan pemasangan dengan biaya
dibebankan kepada yang menempati rumah.
Nah, ternyata pra bayar PLN bermasalah juga. Dapat dipahami
jika ada pelanggan PLN yang menginginkan pemasangan listrik dengan sistem lama,
dibayar setelah akhir bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar