Seorang warga kecewa membeli sebuah rumah ukuran
40m2-bertingkat dengan dua kamar mandi, dua kamar tidur, dua ruang tamu dan
keluarga. Rumah itu terletak di RT006 RW05 Kelurahan Cipayung, Depok. Setelah
ditempati beberapa bulan, mulai terasa ketidaknyamanan yaitu bocor setiap hujan
lebat, air menggenang di kedua kamar mandi. Tidak ada dapur khusus, nyempil di
bawah tangga. Begitu juga tempat cuci piring, dibuatkan wastafel di sudut kamar
mandi bawah. Tidak tahu ke mana melapor karena tidak ada perjanjian tertulis
dengan pembuat/penjual rumah. Jadi semua ketidaknyamanan, diatasi sendiri
dengan biaya sendiri. Jalan masuk terdekat ke jalan raya, rusak berat, becek
saat hujan. Pernah dijanjikan untuk memperbaiki jalan masuk tersebut tapi
setelah lebih setahun menempati rumah, masih belum ada pula pelaksanannya. Baru
saja pada 28 November 2017 warga sekitar berinisiatif mengeraskan jalan masuk
tersebut dengan membayar sumbangan a Rp.30000,- per KK. Rasa tidak nyaman itu
bertambah pula dengan keberadaan biawak di plafon, Ke mana pula mencari orang
yang mampu mengusir biawak tersebut.
Yang paling merisaukan adalah letak rumah yang miring
kedepan, kini mencapai 10 derajat, lebih miring dari gedung DPR di Senayan.
Bagaimana kalau terjadi hujan terus menerus dan tanahnya amblas. Lain lagi
kisah sertefikat rumah dan tanah. Dijanjikan dua minggu setelah pelunasan harga
rumah, selesai pengurusannya. Hanya janji. Ternyata baru mulai diurus ke pihak
notaris pada Januari 2017, enam bulan setelah menempati rumah Rupanya ada
masalah. Sertifikat aslinya harus dipecah dulu menjadi beberapa sertifikat
sesuai jumlah rumah yang dibangun. Ini rupanya yang membuat prosesnya menjadi
lama sekali, melampaui waktu yang seharusnya. Notaris dan Pejabat Pembuat Akta
Tanah Kota Depok, Eddy Haryadi, SH. M.Kn hanya menyuruh bersabar karena
masalahnya sedang diproses di Badan Pertanahan Kota Depok. Ada
juga info yang menyebutkan bahwa kalau urusannya mau cepat selesai harus
membayar 2 juta rupiah, diluar pajak pembelian dan biaya notaris.
Dalam pada itu kita dibuat kagum kepada Presiden Jokowi yang
setiap kunjungan ke daerah membawa sejumlah sertifikat tanah untuk warga yang
diurus dengan cekatan oleh Badan Pertanahan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar