kepada peserta Indonesia ,
Fildan, karena salah lirik menyanyikan lagu ciptaan Rhoma Irama ‘Kramat’.
Kemarahan para komentator itu menurut penonton yang bloon,
berlebihan, meledak-ledak dan dapat menghilangkan semangat. Pada kesempatan
sebelumnya, seorang peserta Timor Leste menangis karena dimarahi komentator. Pertanyaannya,
apa menurut juklak tugas komentator dibenarkan marah-marah? Tidakkah lebh bijak
jika pendapat diberikan dengan santun dan membangkitkan semangat peserta?
Kemarahan para komentator bagi penonton TV, sangat mengganggu kenyamanan
menonton. Sehingga, rasa nikmat mendengarkan sebuah lagu menjadi sirna.
Keberadaan komentator itu sendiri menjadi pertanyaan juga,
mengingat sudah ada juri yang memberi pendapat dan sekaligus besaran angka. Ada
juga terjadi, penilaiaan komentator berbeda dengan juri. Misalnya dalam
kesempatan DA Asia sebelumnya, komentator Syaiful Djamil menilai buruk peserta
Irwan dari Indonesia .
Sebaliknya juri dari negara tetangga memberinya angka yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar