Selain menikiLmati suara indah para peserta Lida Indosiar
2021 yang kini sedang berjalan, penonton
juga menyaksikan linangan air mata sebagian peserta yang latar belakang keluarganya hidup di bawah garis kemiskinan. Dari deretan komentator ikut menyapu air matanya
terbawa oleh kisah sang peserta ketika menjawab pertanyaan pembawa acara tentang
keadaan keluarganya di kampung. Bahkan komentator seperti Inul dengan spontan
menyumbangkan satu episode honornya
untuk sang peserta. Jumlah honor tersebut lumayan besarnya, namun masih lebih
besar yang diberikan Inul kepada peserta dari Sulawesi Tenggara tahun lalu:
yaitu umroh ke Mekah. Walau tidak menjadi pemenang, Inul tersentuh karena
peserta tersebut adalah seorang muazin di sebuah mesjid di Baubau, Sulawesi
Tenggara.
Diantara kisah yang disampaikan dengan linangan air mata
oleh peserta adalah sebagai berikut.
Ada peserta yang merasa nasi kotak yang dimakannya selama
megikuti kompetisi, sangat mewah dibandingkan dengan yang dimakannya di
rumahnya.Peserta lainnya menangis karena selama kompetisi ia tidak dapat
membantu kedua orang tuanya mencari uang. Biasanya ia menyanyi dari panggung ke panggung untuk membantu
ayahnya yang seorang penyadap karet. Ada
pula peserta yang pekerjaannya adalah petugas keamanan. Ia juga berlinangan air
mata mengisahkan penghasilan ayahnya sebagai
pengusaha tempe menurun dimasa pandemi
ini.
Patut diacungkan jempol para komentator yang tersentuh
mengikuti kisah-kisah peserta yang keadaan keluarganya di bawah garis
kemiskinan dengan cara menyumbang sesuai kemampuan masing-masing. Panitia juga
berinisiatif memberi hadiah 1 juta rupiah bagi
peserta yang selesai menyanyi mendapat sambutan semua komentator dengan cara berdiri.
Tidak semua peserta Lida berasal dari kalangan ekonomi
lemah, tapi kebanyakan pemenang dimasa lalu memang bukan keluarga berada. Maka,
selain mendapatkan bakat-bakat baru di bidang perdangdutan, juga mengangkat
kehidupan keluarga miskin yang anaknya punya suara merdu.
Walaupun kempetisi lagu-lagu
dangdut semakin berkibar, perlu juga
direnungkan pertanyaan:apa nama irama dari lagu dangdut yang sekarang? Rhoma Irama dalam lagunya menjelaskan bahwa
lagu dangdut dasarnya adalah Melayu Deli. Artinya irama Melayu harus
menonjol dalam sebuah lagu dangdut.
Pendapat lain mengatakan, dangdut adalah lagu Melayu modern yang diaransir
dengan menyertakan gendang dan suling India. Ini terjadi dalam tahun 1970an.
Lagu pertama yang dianggap cikal bakal dangdut
adalah ‘Kecewa’ suara Yohana Satar. Jadi lagu dangdut adalah lagu Melayu
baru yang diaransir dengan menyertakan gendang dan suling India, bukan lagu-lagu
Melayu yang sudah ada yang didangdutkan. Sekarang ini kita tercengang mendengar
dalam sebuah lagu dangdut terdapat
berbagai irama seperti jazz,keroncong dan Melayu sendiri.
Ada baiknya para praktisi lagu-lagu Melayu,termasuk dari
Deli, Riau, Malaysia, Singapura dan Brunai Darussalam bertemu untuk membahas
masalah ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar