Renovasi makam Ustadz Jefry Al Bukhari (Uje) yang
dilakukan sekelompok simpatisan membuat
heboh pihak keluarga almarhum. Isteri almarhum Ustadz Uje, Pipik terkejut
ketika berziarah Jum’at 13 September 2013. Makam suaminya itu sudah
ditinggikan, jauh lebih tinggi daripada makam-makam sekitarnya di TPU Karet
Bivak, Jakarta. Pada bagian atas pusara, terdapat sebuah foto almarhum. Ada
pula tenda yang menauingi makam almarhum Ustadz Uje dan sejumlah makam di sekitarnya. Pipik
menjelaskan kepada wartawan, ia semula mengharapkan renovasi makam suaminya itu
secara sederhana saja, cukup diperkuat bagian bawahnya dengan semen agar tidak
amblas. Dengan keadaannya sekarang, makam Ustadz Uje terkesan mewah dan istimewa.
Padahal, kata Pipik, semasa hidupnya Ustadz Uje adalah seorang yang tawadhu
(rendah hati). Dengan mengatakan itu, Pipik tampaknya ingin mengatakan, setuju
makam suaminya diperkuat bagian bawahnya supaya tanahnya tidak amblas, bukan
dibangun dengan kesan megah. Menurut hemat kita, meninggikan makam seperti
keadaannya sekarang ditambah kehadiran sebuah foto almarhum, bertentangan
dengan ajaran Islam.
Islam tidak membenarkan makam seorang muslim/muslimah
ditinggikan, ditembok dan diberi nisan bertuliskan nama orang yang terkubur di
sana. Itulah sebabnya di Saudi Arabia, makam-makam datar saja, tidak disemen
dan tidak ada nisan. Aturan Islam tentang makam itu tampaknya hanya
dilaksanakan di Saudi Arabia saja, tempat lahirnya Islam. Di Indonesia
misalnya, makam-makam disemen bagian
bawahnya dan ada nisan. Di berbagai
daerah Indonesia, ada pula makam yang bukan saja ditinggikan malah diberi
kelambu. Entah dari mana asal tindakan semacam itu, jelas maksudnya yang
berkubur di sana adalah orang ‘alim setempat. Alih-alih mendo’akan yang
berkubur di tempat itu, kenyataannya
menjadi berubah fungsi. Para penziarah menjadikan makam orang-orang
‘alim itu sebagai perantara (wasilah) dalam berdo’a kepada Allah SWT.
Majelis Ulama Indonesia sebaiknya mengeluarkan fatwa
sehubungan tata cara merapikan makam sesuai
ajaran Islam. Tidak masalah jika nantinya makam Ustadz Uje
disederhanakan, sesuai keinginan isterinya Pipik dan tentu saja, tanpa foto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar