Hasil hitung cepat pilkada Gubernur DKI pada Rabu, 19 April 2017 menunjukkan paslon
Anies-Sandiaga menang dengan perbandingan suara 57 lawan 43 persen. Itu berarti
DKI Jakarta punya gubernur baru yang
akan mulai bertugas pada Oktober 2017. Paslon Ahok-Jarot telah mengucapkan
selamat kepada Anies dan Sandiaga.
Pelbagai analisa diungkapkan pengamat politik tentang
kekalahan gubernur petahana yang kinerjanya dipuji banyak kalangan. Antara
lain, selain pendukung paslon 1 sebagian pindah ke paslon 3, pemilih-pemilih
paslon 2 pada putaran 1 banyak yang tidak datang ke TPS untuk mencoblos dalam
pilkada putaran 2. Salain itu berkurangnya suara pemilih untuk paslon 2
terpengaruh oleh kasus penistaan agama yang sedang dihadapi Ahok.
Keberuntungan memang sedang menghampiri Anies yang dicopot
dari jabatannya sebagai mendikbud pada Juli 2016. Pada September 2016 ia
bersama Sandiaga diusung PKS dan Gerindra untuk bertarung dalam pilkada DKI
2017. Ternyata, menang!
Anies dan Sandiaga menghadapi tantangan berat menyelesaikan
masalah-masalah Jakarta yang
umumnya masih berkisar disekitar banjir, sampah, kemacetan lalu lintas,
penertiban pedagang kaki lima dan memindahkan
warga yang menyerobot tanah-tanah negara. Belum ada gubernur yang mampu menyelesaikan
masalah-masalah tersebut secara tuntas.
Akan mampukan Anies dan Sandiaga? Mereka punya waktu 5 tahun
untuk bekerja, mewujudkan semua program yang sudah ditawarkan dalam kampanye
pilkada yang lalu.
Kita berharap Anies dan Sandiaga sebagai nakhoda DKI Jakarta
bersikap obyektif dan realistis. Hal-hal baik yang sudah dilakukan Ahok - Jarot
sebaiknya dilanjutkan. Apa yang belum bisa mereka lakukan, dicarikan jalan
keluarnya
good information and interesting to read. thank you very much for all the information
BalasHapusEssen Aroma Cocopandan Paling Jitu