Kekecewaan Presiden Jokowi kepada Raja Salman dari Arab
Saudi sehubungan penanaman modal negeri itu di Indonesia, cukup menarik untuk
disimak. Presiden Jokowi kecewa karena nilai modal Arab Saudi hanya 89 trilyun
rupiah, sepersepuluh dari yang ditanamkan di Cina. “Saya sudah melayani beliau
dengan baik seperti memayungi waktu hujan dan menyetir mobil untuk keliling
istana,” kenang Jokowi. Ucapan presiden itu tentu hanya guyon belaka karena
sikap santun terhadap tamu negara adalah keharusan terlepas dari ada tidaknya
penanaman modal.
Bagusnya, presiden mengajak semua pihak untuk introspeksi
dan mempelajari mengapa Indonesia
tidak mendapat penanaman modal sebesar Cina. “Dari kemudahan penanaman modal, Indonesia
berada pada urutan 91,” jelas presiden. Kalau begitu, tidak ada jalan lain
selain bekerja keras dan mencari tahu keunggulan Cina. Walaupun secara
emosional hubungan Indonesia-Arab Saudi sangat akrab, namun dalam persoalan
ekonomi punya hitungan-hitungan tersendiri. Raja Arab Saudi tidak bias
menentukan jumlah penanaman modal, sepenuhnya tergantung kepada para pengusaha
yang berperanserta. Satu lagi PR unyuk pihak-pihak terkait penanaman modal
asing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar