Gempuran Israel terhadap Gaza dengan roket dan
pesawat-pesawat tempur yang sudah berlangsung 10 hari mengakibatkan lebih 200
penduduk sipil tewas, ratusan rumah dan fasilitas umum hancur serta ribuan
penduduk mengungsi. Seperti yang
tampak di TV rakyat Palestina sangat
sengsara, mendapat gempuran sepanjang hari baik waktu sahur mau pun buka
puasa.Kaum Yahudi akan terus menggempur Gaza untuk waktu tidak terbatas.
Pejuang-pejuang Palestina memang melawan
dengan menembakkan ratusan roket ke Israel, tapi hasilnya minim. Hanya seorang
tentara Israel yang tewas.
Palestina sudah meminta perlindungan inernasional, tapi
apalah daya. PBB hanya mampu membuat
seruan dan resolusi yang klasik: agar pihak-pihak bertikai menghentikan
kekerasan dan kembali berunding. Organisasi dunia itu tidak punya kekuatan
untuk memaksa dan menghukum pihak bertikai yang melanggar resolusi PBB. Ingat
saja resolusi PBB tahun 1967 yang meminta Israel megembalikan wilayah Palestina yang
didudukinya dalam perang tahun itu. Tidak diindahkan oleh Israel. PBB pun tidak
menjatuhkan sanksi atas pembangkangan Israel itu. Apa pun juga yag akan dilakukan PBB akan
sia-sia belaka. Apalagi PM Netanyahu dengan congkaknya menyatakan, “Tidak ada
tekanan internasional yang akan mencegah kami bertindak dengan segala
kekuatan.”
Sengketa Palestina-Israel sebetulnya bukanlah antara
penguasa Yahudi dan rakyat Palestina, melainkan antara Yahudi dengan Islam.
Sebab Yahudi menduduki tempat suci ummat Islam yaitu Masjidil Aqsa. Ummat Islam
tidak bebas menggunakan mesjid tersebut tanpa izin penguasa Yahudi. Untuk
membebaskan Masjidil Aqsa dari kekuasaan Yahudi, rakyat Palestina harus dibantu
oleh masyarakat Islam sedunia. Dan bantuan yang diperlukan Palestina selain
bantuan kemanusiaan adalah memperkuat pejuang-pejuangnya sehingga mampu
mengimbangi militer Israel. Mereka
memerlukan pensehat-penasehat militer yang mampu menyusun strategi perang yang
lebih jitu ketimbang menembakkan roket-roket yang tidak mencapai dan melumpuhkan kekuatan militer Israel.
Dalam hal inilah negara-negara Islam dapat menyumbang dengan melatih
pejuang-pejuang Palestna memliki kemampuan tempur yang dapat diandalkan. Kalau
cuma seruan-seruan dan resolusi-resolusi akan sia-sia belaka. Israel menduduki tanah Palestina dengan cara perang.
Harus diambil lagi dengan cara yang sama pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar