Pemilu serentak 2019 tinggal 20 hari
lagi. Para peserta dari partai-partai politik sibuk berkampanye untuk
menarik rakyat memilih mereka. Berbagai janjipun disampaikan. Ada
partai yang memperlihatkan kegiatan membantu rakyat khususnya
para pedagang kecil dengan menyumbang pelbagai sarana yang diperlukan
seperti gerobak dorong. Ada pula petinggi partai yang memperlihatkan
keberpihakan kepada rakyat kecil dengan ikut panen padi di sawah.
Selebihnya menampilkan semboyan-semboyan seperti: pilih partai kami
yang anti korupsi dan anti poligami.
Khusus pemilihan presiden dan wakilnya,
tidak begitu sulit menentukan pilihan. Mereka sudah berdebat,
sehingga dapat diketahui mana yang cuma mengumbar janji dan mana pula
yang berbicara berdasar fakta. Rakyat Indonesia sudah semakin cerdas,
tentu akan memilih capres/cawapres berdasarkan fakta apa yang sudah
dicapai selama ini berdasar hasil;hasil penelitian lembaga-lembaga
survey dalam dan luar negeri.
Yang repot adalah memilih para caleg
karena rekam jejak mereka tidak jelas. Kemungkinannya rakyat akan
melihat partai-partai yang mengusung para caleg itu. Partai-partai
yang petingginya bermasalah seperti terlibat narkoba atau docokok
KPK, nampaknya tidak akan dipilih rakyat. Ini pendapat orang awam
atau bahasa kerennya 'man on the street;. Bagaimanapun yang
menentukan adalah gerak hati para pemilih dalam pemilu serentak 2019
nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar