Harga-harga sembako seperti daging sapi, ayam, cabe dan
bawang sudah turun dalam arti menjadi normal kembali. Harga daging sapi
misalnya sudah kembali di bawah 100 ribu per kilo pada kisaran antara 75 sampai
80 ribu rupiah. Ini dijelaskan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam
acara ‘Sudut Istana’ TVRI pada Rabu malam 15 Juni 2016.
Pelbagai penghalang yang menyebabkan harga-harga sembako
naik terus telah diatasi pemerintah dengan kerjasama tiga kementerian:
Pertanian, Perdagangan dan Perhubungan. Mata rantai distribusi yang selama ini
berjumlah 9 titik, dipangkas menjadi 3 titik saja. Keadaan itu mempercepat
distribusi, meringankan ongkos, sedangkan produsen dan konsumen sama-sama
untung. Sementara itu persediaan pangan melebihi keperluan di dalam negeri,,
sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan pangan. Menteri Pertanian
mengakui, masih ada impor beberapa bahan pangan, namun jumlahnya sangat kecil, disesuaikan keperluan.
Ia optimis dengan perbaikan infrastruktur di bidang pertanian, Indonesia
dalam waktu dekat mampu memenuhi keperluannya sendiri, bahkan sekarang sudah
ada yang diekspor.
Kita gembira mendengar penjelasan Menteri Pertanian itu,
namun masyarakat awam perlu bukti di lapangan. Sebab ketika membeli telor ayam
di warung di Rawa Denok, Jembatan Serong, Kota Depok, pada 16 Juni 2016,
harganya masih belum seperti yang disebutkan Menteri Pertanian alias masih
tetap 24 ribu rupiah per kilo. Begitu juga harga beras yang masih tetap 9 ribu
rupiah per liter untuk jenis petruk. Mungkin masih diperlukan waktu untuk
pengecer menurunkan harga-harga sembako, karena mereka juga membelinya dengan
harga mahal.
Semoga!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar