Pertemuan Presiden AS, Donald Trump
dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong -Un di Singapura pada 12 Juni
lalu telah meredakan ketegangan kedua negara yang terjadi puluhan
tahun lamanya. Selama ini AS menekan Korut untuk menghentikan program
senjata nuklirnya. Sebaliknya Korut semakin getol mengembangkan
program nuklirnya, justru karena merasa terancam. Di Singapura kedua
pemimpin tampak saling mengerti lantas sepakat untuk membentuk
hubungan baru kedua negara. Itu berarti akan ada hubungan diplomatik
dan berakhirnya permusuhan. AS menjamin keamanan di Semenanjung Korea
sebaliknya Korut sepakat untuk menuntaskan program denuklirisasi.
Selain itu kedua pemimpin sepakat untuk menemukan jenazah-jenazah
serdadu AS yang tewas dalam perang Korea tahun 50an. Dalam perang
Korea itu, AS mendukung Korea Selatan dan Soviet mendukung Korea
Utara. Perang Korea berakhir dalam bentuk gencatan senjata, jadi
secara teknis sebetulnya masih dalam keadaan perang.
Donald Trump ternyata punya kemampuan
diplomasi yang tinggi, berhasil melunakkan seorang Kim Jong-Un yang
selama ini terus menantang. Namun AS harus bisa membuktikan
kesungguhannya menciptakan perdamaian abadi di Semenanjung Korea.
Tekanan-tekanan seperti sanksi ekonomi dan latihan militer bersama
AS-Korsel ternyata tidak berhasil membuat pemimpin Korut takut dan
mengekor keinginan AS/
Kegagalan AS di Vietnam tahun 70an
mestinya menyadarkan pemimpin-pemimpin negeri Paman Sam yang sekarang
maupun yang akan datang, untuk meninggalkan cara-cara menekan dan
mengancam sebuah negara berdaulat untuk menyelesaikan masalah. Soal
penyatuan kedua Korea, serahkan sepenuhnya kepada rakyat Korea
seperti yang terjadi di Jerman. Sikap apriori dan menentang keinginan
mayoritas anggota PBB seperti masalah Palestina, sebaiknya
dihentikan.
Sebelum ini, Presiden Barrack Obama
telah mencairkan hubungan dengan Kuba, musuh bebuyutan AS. Alangkah
eloknya jika AS mau pula berunding dengan pemimpin Iran dan sejumlah
negara Amerika Latin, untuk menjalin saling pengertian dan mengakhiri
permusuhan. Semoga!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar