Rakyat Palestina di Gaza bernafas lega sejak Rabu, 27 Agusus
2014 saat dimulainya gencatan senjata setelah perang 50 hari dengan Israel.
Mereka meninggalkan tempat-tempat pengungsian kembali ke rumah masing-masing yang hancur akibat
gempuran Israel. Sekalipun mengalami kesulitan karena harus membangun kembali
tempat-tempat pemukiman dan fasilitas-fasilitas umum, mereka gembira karena
tidak lagi dihantui kedatangan rudal-rudal yang setiap saat mencabut nyawa.
Dalam perang yang tidak seimbang, pihak Palestina kehilangan lebih dari 2000
jiwa, sedangkan Israel kurang dari 100.
Ada 7 butir kesepakatan Israel-Hamas untuk dilakukan segera,
antara lain:
1.
Hamas dan faksi-faksi lain di Gaza sepakat
menghentikan tembakan roket dan mortir ke wilayah Israel.
2.
Israel sepakat membuka lebih banyak pintu
perbatasan ke Gaza, memudahkan pasokan bantuan kemanusiaan dan material
bangunan.
3.
Mesir sepakat membuka 14 km perbatasan Gaza di
Rafah.
4.
Otoritas Palestina mengkoordinasikan pembangunan
kembali Gaza dengan bantuan lembaga donor, termasuk Uni Eropa
Selain 7 butir kesepakatan itu terdapat 6 butir untuk
dilaksanakan dalam jangka panjang, antara lain pembangunan bandara interasional
di Gaza.
Kesepakatan-kesepakatan yang dicapai antara Israel dengan
Hamas akan terwujud kalau kedua pihak sama-sama menjaga, menahan diri untuk
tidak melakukan tindakan yang memancing kemarahan salah satu pihak.
Kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas, terjadi
mungkin Israel sudah lelah berperang
tanpa berhasil menaklukkan Hamas. Ini
berbeda dengan perang 6 hari tahun 1967 yang mengalahkan 3 negara Arab:
Mesir, Yordania dan Suriah. Sebagian besar wilayah Palestina diduduki Israel
yang mustahil diserahkan kembali tanpa direbut melalui perang.
Hamas sudah benar menekan Israel dengan kekuatan
senjata,tapi srateginya keliru. Hamas tidak mungkin mengalahkan Israel melalui
perang terbuka. Hasilnya akan membuat Hamas bonyok seperti sekarang . Selama
masa pembangunan kembali Gaza, Hamas bisa mengkosolidasi diri dengan faksi-faksi
lainnya sambil mempersiapkan stategi baru menghadapi kekuatan militer Israel
yang canggih.
Keamanan yang dialami rakyat Palestina hanya bersifat
sementara, sampai Israel unjuk gigi lagi karena tembakan roket dan mortir para
pejuang Hamas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar