Masyarakat Cibinong, Bogor ,
yang lama tidak berobat di rumahsakit Cibinong akan pangling karena banyak
perubahan yang terjadi beberapa tahun belakangan ini. Ada
sejumlah bangunan baru dilengkapi fasilitas-fasilitas kesehatan yang baru pula.
Selain dokter umum, dokter-dokter spesialis juga tersedia. Setiap hari ramai
pasien yang datang, sehingga untuk mendapatkan nomor giliran harus antri sejak
pukul 0700, menunggu beberapa jam sebelum bertemu dokter.
Dari dulu yang menjadi sorotan di rumah-rumah sakit
pemerintah adalah pelayanan yang dirasakan kurang simpatik. Berbeda dengan
rumahsakit swasta yang perawat-perawatnya murah senyum. Di rumahsakit Cibinong,
pelayanan sudah cukup baik. Tidak ada pasien yang terlantar. Namun ada juga yang perlu dicarikan solusinya untuk hal-hal
tak terduga. Misalnya, ada seorang wanita tua yang menunggu suaminya habis
operasi, tiba-tiba sakit perut pada dinihari. Minta obat kepada perawat,
dijawab: tidak ada. Dianjurkan untuk ke apotik di luar rumahsakit. Untuk
membeli obat di luar itu tidak ada petugas yang dapat membantu. Wanita tua tadi
akhirnya baru tertolong setelah poliklinik umum dibuka pada pukul 0800. Ada
lagi pemandangan lain yang sedikit ganjil. Seorang wanita nyelonong ke ruangan
pasien lain untuk mencari pispot. Ia memerlukan pispot itu untuk suaminya yang
tidak bisa berjalan karena kecelakaan. Rupanya tidak ada petugas yang dapat
membantu, sehingga ia mencarinya sendiri sambil bersungut-sungut: Biar pakai
BPJS, saya kan bayar. Sudah
keluar 700 ribu untuk membeli obat… Ucapan wanita itu jelas menunjukkan orang
yang kecewa. Dan catatan lainnya berhubungan dengan seorang lelaki manula yang
lepas rawat inap sehabis dioperasi. Keluarga yang mendampingi memerlukan korsi
roda untuk membawa sang engkong ke depan rumahsakit. Perawat meminta KTP.
Setelah KTP diberikan, ternyata korsi rodanya tidak ada.
Bagaimanapun rumahsakit Cibinong telah berbuat banyak untuk
menolong orang sakit.
Dalam hubungan ini, tidak lupa disampaikan ucapan terima
kasih kepada dokter Yakobus yang telah melakukan operasi prostat pada 29
Pebruari 2016. Sikapnya yang simpatik telah mempercepat kesembuhan pasien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar