Pernyataan
bergabungnya PAN dengan pemerintah pada Rabu, 2 September 2015,
sangat mengejutkan banyak kalangan. Alasan tindakan PAN itu menurut
ketuanya, Zulkifli Hasan, untuk membantu mengatasi keadaan ekonomi
Indonesia yang sedang sulit sekarang ini. Yang menarik, menurut
Zulkifli Hasan kalau dulu PAN mendukung pemerintah, maka sekarang
bergabung dengan pemerintah. Agak sulit membedakan antara 'mendukung'
dengan 'bergabung'. Sebab logikanya, koalisi partai-partai yang
berada di luar pemerintahan, seyogyanya 'berseberangan' dengan
pemerintah. Dengan keadaan seperti itu, aneh juga kalau PAN yang
menjadi kekuatan utama KMP, selama ini 'mendukung' pemerintah.
Keadaan 'bergabung' lebih menegaskan bahwa PAN berada di dalam
pemerintahan, tidak hanya sekedar 'mendukung' di DPR. Ringkasnya, PAN
harus duduk dalam kabinet. Ini berarti akan ada lagi perombakan
kabinet dimasa mendatang. Mengenai hal tersebut, Zulkifli Hasan
mengatakan, “terserah kepada kebijakan presiden”.
Pertanyaannya,
jurus-jurus apa yang sudah dipersiapkan PAN untuk mengatasi keadaan
ekonomi sekarang ini? Apa itu juga berarti team ekonomi pemerintah
akan dinakhodai tokoh dari PAN?
Pindahnya
PAN ke KIH membuktikan tidak ada koalisi partai yang permanen.Koalisi
bisa saja bubar tergantung kepentingan tertentu. Menurut yang
tersurat, kepentingan PAN bergabung dengan pemerintah adalah untuk
membantu mengatasi kesulitan ekonomi sekarang. Sedangkan yang
tersirat, wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar