Minggu, 15 April 2018

Tiga Negara Barat Serang Suriah




AS-Inggeris-Perancis, Sabtu 14 April melakukan serangan udara di Suriah, menyasar objek-objek militer. Alasan serangan, menghukum pemerintah Suriah yang dituduh menggunakan senjata kimia ketika menyerang kaum pemberontak di Douma belum lama ini.. Pemerintah Suriah membantah tuduhan menggunakan senjata kimia itu.
Seharusnya, tuduhan menggunakan senjata kimia dibuktikan kebenarannya oleh team pencari fakta tunjukan PBB. Jika benar, barulah PBB bertindak. Bukan negara-negara yang merasa kepentingannya di Suriah terancam. Tindakan AS dan konco-konconya menyerang sebuah negara berdaulat dengan tuduhan yang mengada-ada, kembali terulang setelah berhasil menggempur Irak secara keroyokan yang berujung tumbangnya pemerintahan Saddam Husein. Benar ucapan Presiden Rusia Putin bahwa tindakan AS dan konco-konconya akan membuat dunia kacau.
Serangan negara-negara barat atas Suriah harus dikecam oleh negara-negara anggota PBB. Organisasi dunia itu harus menentukan sikap. Begitu juga Liga Arab, OKI dan Nonblok harus menentukan sikap. Tindakan militer sebuah atau beberapa negara terhadap sebuah negara berdaulat seperti Suriah tidak bisa dibenarkan.Wibawa PBB harus ditegakkan. PBB harus tegas menyatakan bahwa tindakan itu melanggar piagam PBB.Kalau badan dunia itu diam saja dan tidak berbuat apa-apa atas tindakan negara-negara anggotanya, lebih baik bubar saja. Begitu juga, Liga Arab, OKI dan Nonblok. Walaupun tidak mungkin menghukum secara militer, setidak-tidaknya suara mereka merupakan kekuatan moral.
Sengketa di sebuah negara bisa saja terjadi. Mestinya yang sedang bertikai tidak memberi peluang negara-lain campur tangan. Kalau hanya meminta bantuan senjata, masih bisa dipahami. Tapi membiarkan negara-negara lain terlibat langsung seperti yang dilakukan AS dan konco-konconya akan merugikan pihak-pihak bertikai. Jika kaum pemberontak Suriah menang, mereka akan didikte oleh AS dan konco-konconya. Sebaliknya jika Pemerintah Suriah yang menang, mau tidak mau harus mengekor keinginan Rusia dan Iran.
Mengatasi keadaan ini tiap negara harus punya prinsip untuk tidak terikat kepada bantuan negara lain.Pertikaian di dalam negeri harus dapat diselesaikan sendiri seperti yang dilakukan Indonesia dimasa silam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar