Jumat, 11 Desember 2015

Donald Trump Anti Islam



Bakal calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, dalam salah satu kegiatan kampanyenya berpendapat, orang Islam dilarang saja masuk negeri Paman Sam itu. Tidak jelas alasan yang mendasari pendapatnya itu. Mungkin saja karena kehilangan akal menghadapi kaum teroris yang beragama Islam.
Pendapat Donald Trump itu tentu baru merupakan wacana. Ia tidak punya wewenang untuk melakukannya. Harus terlebih dulu menjadi presiden AS, kemudian mendesak Kongres menerbitkan UU yang berkaitan dengan wacana tersebut. Jalan masih panjang, sementara ia sendiri belum tentu menjadi calon Partai Republik untuk menjadi orang nomor satu di negara tersebut.
Walaupun begitu reaksi keras atas pendapat Donald Trump itu datang dari berbagai penjuru, antara lain Skotlandia. Pemerintah negara tersebut mencabut gelar Donald Trump sebagai duta bisnis. Gelar itu diperolehnya tahun 2006 berkat peransertanya menginvestasikan 274 juta pound sterling ke pengembang golf di Aberdeenshire. Pertimbangan lainnya, Donald Trump punya hubungan kekerabatan dengan Skotlandia karena ibunya berasal dari sana. Selain itu gelar doktor kehormatan bidang administrasi bisnis yang dianugerahkan Universitas Robert Gordon di Aberdeenshire pada 2010 juga dicabut. Pihak universitas menilai pendapat Donald Trump untuk melarang orang Islam masuk AS, bertentangan sepenuhnya dengan etos dan nilai universitas, juga tidak pantas diucapkan. Pencabutan gelar kehormatan, atas desakan petisi yang digagas Suzanna Kelly, ditandatangani 75 ribu orang. Kelly juga menggagas petisi untuk melarang Donald Trump masuk Inggeris, sudah ditandatangani lebih 300 ribu tandatangan. Parlemen Inggeris akan membahas petisi tersebut. Jika nantinya Parlemen Inggeris menyepakati Donald Trump dilarang masuk negara tersebut, ini namanya senjata makan tuan.

Belum diketahui reaksi negara-negara Islam dan yang berpenduduk Islam. Bayangkan kalau keinginan Donald Trump itu benar-benar dilaksanakan, hubungan AS dengan negara-negara Islam akan kacau. Para pemimpin, duta besar dan diplomat dari negara-negara tersebut tidak bisa masuk AS karena beragama Islam. Hasrat Donald Trump juga bertentangan dengan kebijakan Presiden Obama yang memperlakukan khusus keberadaan Islam dengan mengangkat seorang penasehat beragama Islam. Sebab itu sangat disayangkan jika ada kalangan DPR yang mendukung pencalonan Donald Trump untuk menjadi presiden.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar