Senin, 01 Februari 2016

D Academy 3 Sedang Berlangsung

Dangdut Academy 3, khusus Indonesia sedang berlangsung di TV Indosiar. Pesertanya banyak yang usia remaja, mungkin terinspirasi oleh keberhasilan Lesti , 16 tahun,  yang menduduki tempat kedua juara D Academy Asia 2015. Menarik untuk dicatat, diantara para komentator terdapat Fachrulrozi dari Brunai Darussalam yang sebelumnya berkiprah dalam D Academy Asia 2015.
Tampaknya para penyelenggara belum sempat mengadakan evaluasi  D Academy sebelumnya, sehingga hal-hal kurang pas yang menjadi pertanyaan khalayak kembali terulang.
Pertama, tidak ada batasan lagu. Mestinya, lagu-lagu yang dinyanyikan benar-benar lagu yang sejak awal dikemas dalam irama dangdut dengan cirri khasnya bunyi suling dan gendang. Masa ada peserta yeng menyanyikan lagu ‘Bento’nya Iwan Fals yang jelas-jelas bukan berirama dangdut`
Kedua, komentator praktis menjadi pelatih. Peserta disuruh mengulangi bagian tertentu dari lagu yang dinyanyikannya. Dan ada pula yang disuruh menyanyikan lagu lain untuk mengetahui mana yang lebih pas untuknya. Sebaiknya latih melatih itu dilakukan di luar kontes.
Ketiga, komentator menuntut peserta terlalu banyak yang mungkin tidak sesuai kemampuannya. ‘\Saya ingin sesuatu yang baru,” kata seorang komentator. Padahal, seorang peserta hanya wajib menyanyi dengan benar, nada yang sesuai dan enak didengar.
Keempat, para komentator belum sepakat mengenai hal-hal tertentu yang berpengaruh dalam menyanyi dengan baik. Misalnya ada komentator yang minta peserta menaikkan kunci nada. Sementara para komentator lain berpendapat tidak perlu.
Kelima, para pembawa acara terlalu banyak sendagurau, sehingga kesannya seperti main-main.
Mudah-mudahan catatn kecil ini ada manfaatnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar