Kamis, 07 Maret 2013

Presiden Venezuela Hugo Chavez Meninggal Dunia




Presiden Venezuela Hugo Chavez yang menderita kanker beberapa tahun lamanya, akhirnya menyerah pada kehendak Yang Maha Kuasa. Ia meninggal dunia pada usia 59 tahun. Selama 14 tahun berkuasa, Chavez telah melakukan berbagai kebijakan yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat Venezuela, terutama  rakyat miskin. Mereka menangisi kepergian Chavez yang  dinilai berjasa memberantas kemiskinan di Venezuela. Tidak ada data berapa besar angka kemiskinan yang berhasil dilenyapkan . Masih ada atau sudah lenyap sama sekali. Secara garis besarnya Chavez telah melakukan kebijakan yang menyangkut langsung kepentingan rakyatnya yaitu: perumahan murah, pengobatan gratis, dan pendidikan gratis sampai tingkat perguruan tinggi. Kebijakan-kebijakan Chavez dalam membela kepentingan negerinya merupakan wujud dari sistem ‘neososialisme’. Bahkan ia dianggap sebagai ‘lokomotif’ gerakan ‘neososialisme’ di negara-negara Amerika Latin. Paham yang dijalankannya itu tentu bertentangan dengan Amerika Serikat yang menganut sistem ‘kapitalisme’. Selain bertentangan secara idiologi, Chavez juga terkenal ‘vokal’ dalam menentang kebijakan internasional negeri Paman Sam itu. Walaupun, pernah juga berharap akan berhubungan mesra dengan Amerika Serikat setelah bertemu Presiden baru, Obama yang menyalami Chavez dengan ramah. Sayang, Presiden Obama tidak proaktif dalam menghadapi negara-negara Amerika Latin yang menentang Amerika Serikat.
Diantara kebijakan-kebijakan Chavez yang dinilai berani adalah: menasionalisasi beberapa perusahaan asing di sektor-sektor perbankan, semen dan migas. Selain itu pada 2007 Venezuela keluar dari Bank Dunia dan IMF. Tindakan Chavez mirip dengan tindakan Presiden Sukarno yang menyatakan Indonesia keluar dari PBB. Ingat juga masa itu, Indonesia menganut paham ‘sosialisme Indonesia’.
Untuk memperlihatkan ketidaktergantungannya kepada Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Eropanya, Chavez menyelenggarakan pertemuan puncak kawasan Amerika Latin dan Timur Tengah. Chavez menjalin persahabatan dengan Iran yang dibenci  Amerika Serikat. Hal yang sama dilakukannya dengan Irak ketika masih diperintah Saddam Husein.
Adalah wajar jika simpati dan rasa hormat datang dari para pemimpin negara-negara nonblok atas segala usaha Chavez memajukan negaranya dan memajukan kerjasama internasional. Lebih mengesankan lagi ketika pujian terhadap Chavez datang dari mantan presiden AS, Jimmy Carter. Membawa  Ia mengatakan, “Dia membawa perubahan besar bagi negaranya, terutama rakyat yang terlupakan. Meski kita tidak setuju dengan caranya, tidak diragukan bahwa Chavez  membawa perbaikan bagi negaranya”.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar