Presiden Venezuela Hugo Chavez yang menderita kanker
beberapa tahun lamanya, akhirnya menyerah pada kehendak Yang Maha Kuasa. Ia
meninggal dunia pada usia 59 tahun. Selama 14 tahun berkuasa, Chavez telah
melakukan berbagai kebijakan yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat Venezuela,
terutama rakyat miskin. Mereka menangisi
kepergian Chavez yang dinilai berjasa
memberantas kemiskinan di Venezuela. Tidak ada data berapa besar angka
kemiskinan yang berhasil dilenyapkan . Masih ada atau sudah lenyap sama sekali.
Secara garis besarnya Chavez telah melakukan kebijakan yang menyangkut langsung
kepentingan rakyatnya yaitu: perumahan murah, pengobatan gratis, dan pendidikan
gratis sampai tingkat perguruan tinggi. Kebijakan-kebijakan Chavez dalam
membela kepentingan negerinya merupakan wujud dari sistem ‘neososialisme’.
Bahkan ia dianggap sebagai ‘lokomotif’ gerakan ‘neososialisme’ di negara-negara
Amerika Latin. Paham yang dijalankannya itu tentu bertentangan dengan Amerika
Serikat yang menganut sistem ‘kapitalisme’. Selain bertentangan secara
idiologi, Chavez juga terkenal ‘vokal’ dalam menentang kebijakan internasional
negeri Paman Sam itu. Walaupun, pernah juga berharap akan berhubungan mesra
dengan Amerika Serikat setelah bertemu Presiden baru, Obama yang menyalami
Chavez dengan ramah. Sayang, Presiden Obama tidak proaktif dalam menghadapi negara-negara
Amerika Latin yang menentang Amerika Serikat.
Diantara kebijakan-kebijakan Chavez yang dinilai berani
adalah: menasionalisasi beberapa perusahaan asing di sektor-sektor perbankan,
semen dan migas. Selain itu pada 2007 Venezuela keluar dari Bank Dunia dan IMF.
Tindakan Chavez mirip dengan tindakan Presiden Sukarno yang menyatakan
Indonesia keluar dari PBB. Ingat juga masa itu, Indonesia menganut paham ‘sosialisme
Indonesia’.
Untuk memperlihatkan ketidaktergantungannya kepada Amerika
Serikat dan sekutu-sekutu Eropanya, Chavez menyelenggarakan pertemuan puncak
kawasan Amerika Latin dan Timur Tengah. Chavez menjalin persahabatan dengan
Iran yang dibenci Amerika Serikat. Hal
yang sama dilakukannya dengan Irak ketika masih diperintah Saddam Husein.
Adalah wajar jika simpati dan rasa hormat datang dari para
pemimpin negara-negara nonblok atas segala usaha Chavez memajukan negaranya dan
memajukan kerjasama internasional. Lebih mengesankan lagi ketika pujian
terhadap Chavez datang dari mantan presiden AS, Jimmy Carter. Membawa Ia mengatakan, “Dia membawa perubahan besar bagi
negaranya, terutama rakyat yang terlupakan. Meski kita tidak setuju dengan
caranya, tidak diragukan bahwa Chavez membawa perbaikan bagi negaranya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar