Selasa, 09 April 2013

Yenny Wahid Masuk Partai Demokrat


 

Yenny, anak perempuan mantan presiden, alm. Abdurrahman Wahid, resmi masuk Partai Demokrat. Kehadirannya disambut dengan sukacita oleh para petinggi partai tersebut karena  masih memerlukan tokoh untuk menduduki jabatan tertentu yang masih kosong. Ia pun direncanakan untuk menduduki jabatan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat. Tokoh yang tidak berhasil membawa PKB Baru ikut dalam pemilu 2014 dengan begitu bisa berkiprah secara aktif dalam kegiatan politik, khususnya menghadapi pemilu 2014. Hanya yang kurang jelas nasib PKB Baru sendiri, apakah bubar jalan atau bergabung dengan partai tertentu.

Dengan masuknya Yenny Wahid ke dalam Partai Demokrat, tentunya harus mengikuti kebijakan politik yang beraliran nasional. Partai yang beraliran nasional tentulah tidak memperjuangkan politik Islam. Yang diperjuangkan adalah aspirasi masyarakat yang beragam. Sedangkan politik Islam  seyogyanya bersumber dari Qur’an dan Hadits. Dalam Qur’an misalnya diperintahkan untuk membayar zakat baik fitrah mau pun harta. Yang terjadi selama ini, baru ada kesadaran membayar zakat fitrah. Sedangkan zakat harta masih bersifat sukarela. Padahal seharusnya, zakat harta itu dikelola oleh  negara. Implementasinya harus melalui undang-undang. Inilah yang seharusnya diperjuangkan oleh wakil-wakil rakyat yang berasal dari partai-partai beraliran Islam.

Pertanyaannya, ketika mendirikan PKB Baru, apa hanya sekedar untuk menyaingi PKB pimpinan Muhaimin Iskandar, tanpa dilandasi keinginan memperjuangkan politik Islam? Selanjutnya, melalui Partai Demokrat, apa bisa Yenny Wahid memperjuangkan politik Islam?

Apa yang dilakukan Yenny Wahid  adalah untuk kepentingan pribadi, sehingga melupakan dulu kepentingan ummat Islam  dalam melaksanakan ‘amar ma’ruf nahi mungkar’.

Memang benar semua partai politik, apa juga pun alirannya, bertujuan memperjuangkan kepentingan rakyat untuk memperoleh kehidupan layak, cukup sandang, pangan dan papan.  Untuk mencapainya tentu menggunakan pendekatan berbeda. Partai-partai yang mengibarkan bendera Islam, tentulah menggunakan pendekatan yang sesuai dengan ajaran Islam. Kalau tidak, untuk apa menggunakan nama Islam.

Walau pun begitu, kita berharap kehadiran Yenny Wahid dalam Partai Demokrat bisa memberi warna Islam, sehingga menjadi partai yang turut menyerap aspirasi Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar