Minggu, 15 November 2015

Paris Digoncang Bom dan Tembakan



Ledakan-ledakan bom dan tembakan beruntun yang terjadi di beberapa lokasi kota Paris pada Jum'at malam, 13 Nopember waktu setempat, telah menggemparkan dunia. Aksi teror itu menewaskan 150 orang. Rakyat Perancis berduka dan pemerintah memberlakukan Hari Berkabung Nasional selama tiga hari. Para pemimpin dunia, termasuk Presiden Joko Widodo, menyatakan belasungkawa. Sedangkan Presiden AS Barack Obama menegaskan akan bekerjasama dengan Perancis untuk menumpas para teroris. Belum ada yang menyatakan bertanggungjawab. Ada dugaan para pelaku adalah dari kelompok Islam radikal. Pasalnya, di Distrik 11 di Boulevard Voltaire, tempat berlangsungnya konser musik yang menampilkan grup Eagles of Death Metal dari AS, para penyerang masuk sambil menembak ke udara dan meneriakkan 'Allahu Akbar'.
Siapapun juga pelakunya, teror yang menewaskan banyak orang yang tidak tahu apa-apa, tentu bertentangan dengan peri kemanusiaan. Dan setiap yang bertentangan dengan peri kemanusiaan, harus dilawan. Apalagi kalau dibawa ke dalam ajaran Islam, kekerasan dan perang hanya boleh dilakukan untuk membela diri. Bukan untuk membunuh orang-orang yang tidak bersenjata.
Tujuan teror adalah untuk menimbulkan ketakutan, kepanikan dari pihak yang diteror. Ada pesan yang terkandung di dalamnya, agar pihak yang diserang mempertimbangkan langkah yang akan diambil dalam menyelesaikan konflik di kawasan tertentu. Boleh jadi di Suriah yang melibatkan negara-negara barat.
Masalahnya, mencari upaya untuk mencegah terjadinya teror. Dunia perlu bersatu mencari jalan terbaik, saling bertukar pengalaman. Pasukan khusus anti teror di tiap negara harus selalu meningkatkan kemampuan mereka, terutama di bidang intelijen. Sehingga kemungkinnan terjadinya suatu teror dapat dideteksi dini dan lebih mudah mengatasinya. Apa yang terjadi di Paris memperlihatkan longgarnya keamanan, sehingga orang mudah membawa senjata ke tempat keramaian dan bebas berkenderaan ke beberapa lokasi untuk melakukan aksi hampir serentak.
Sambil meningkatkan kemampuan mencegah terjadinya teror, perlu juga diketahui akar permasalahannya. Apa yang menyebabkan para teroris sakit hati sehingga melakukan tindakan yang tidak terpuji. Langkah paling penting adalah menangkap para teroris itu sendiri untuk dimintai keterangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar