Harga BBM bersubsidi jadi juga naik setelah DPR menyetujui
Senin malam 17 Juni 2013 RUU APBN Perubahan 2013 disahkan menjadi UU. RUU APBN
P 2013 sama sekali tidak menyebut soal kenaikan harga BBM bersubsidi. Namun, anggaran perubahan itu dibangun dengan asumsi
harga BBM bersubsidi naik. Menteri Keuangan M Chatib Basri mengatakan, langkah
menaikkan harga BBM bersubsidi tahun ini akan membuat APBN 2014 menjadi lebih
baik. Defisitnya dipastikan berkisar 1,2 sampai 1,7 persen dari produk domestic
bruto. Ringkasnya, kenaikan harga BBM bersubsidi akan menyelamatkan
perekonomian Indonesia sehubungan melambungnya haarga minyak dunia.
Rakyat kebanyakan tentu tidak mengerti hitung-hitungan
ekonomi. Mereka hanya melihat kenyataan di lapangan. Belum apa-apa harga
kebutuhan pokok sudah melambung antara 20 sampai 100 persen. Perusahaan
angkutan umum sedang mempersiapkan kenaikan tarif. Dengan naiknya ongkos
pengangkutan, merembet pula ke ongkos produksi. Alhasil, kenaikan terjadi di
semua keperluan hidup baik sembako mau pun
lainnya. Yang terkena dampaknya adalah sebagian besar rakyat
berpenghasilan menengah ke bawah. Kalau diambil ukuran PNS adalah yang golongan
III ke bawah. Dan TNI/Polri mungkin yang perwira menengah ke bawah. Kenaikan
gaji yang sekali setahun itu tetap saja tidak mencukupi, dalam arti masih saja
pada keadaan ‘pas-pasan’. Keadaan inilah yang luput dari pengamatan para ekonom
pemerintah. Mereka menyangka kalangan berpenghasilan menengah ke bawah sudah
lebih sejahtera dibandingkan semasa orba.
Memang ada bantuan untuk rakyat miskin sebagai kompensasi atas
kenaikan harga BBM bersubsidi. Tapi yang dibantu itu adalah mereka
berpenghasilan satu dolar Amerika ke bawah atau sekitar 10 ribu rupiah per
hari. Dana kompensasi yang disediakan adalah
27,9 trilyun rupiah. Bantuan sebesar itu patut dihargai. Idealnya bukan
karena kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi, melainkan karena memang harus
begitu mengingat penghasilan yang sangat kecil itu. Dalam hal inilah perlunya
studi banding ke negara-negara tetangga yang sudah sejahtera seperti Singapura
dan Malaysia.Di sana harga BBM lebih mahal daripada Indonesia. Rakyatnya
tenang-tenang saja karena penghasilan mereka sudah lebih dari cukup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar