Sabtu, 01 Juni 2013

Hari Lansia Nasional 2013



Hari Lansia Nasional pada 29 Mei 2013 berlangsung dengan pelbagai kegiatan untuk menyantuni lansia kurang mampu. Pada 26 Mei 2013, Kementerian Sosial memberi bantuan perbaikan rumah kepada seorang lansia di Kampung Kambing RT 007/RW 06 Kelurahan Karang Asem Barat, Kecamatan Citereup, Bogor. Kementerian Sosial sejak 2006 juga memberi bantuan kepada 10 ribu lansia di 28 provinsi a 300 ribu rupiah. Tampak adanya kegiatan Kementerian Sosial untuk meningkatkan kesejahteraan lansia terlantar. Jumlah tersebut masih sedikit dibandingkan keberadaan 2,4 juta lansia terlantar di seluruh Indonesia.
Sehubungan Hari Lansia Nasional 2013, Menteri Sosial Salim Segaff Al Juffrie mengajak masyarakat menyayangi dan melindungi lansia. Ia mengakui tanggapan masyarakat terhadap lansia masih rendah, karena itulah menyayangi dan melindungi lansia dijadikan gerakan yang dimulai pada Hari Lansia Nasional 2013.
Di luar pemerintah yang diwakili Kementerian Sosial, masyarakat luas perlu ikut membantu meningkatkan kesejahteraan lansia. Ini dapat dil akukan melalui kegiatan RT, RW dan Kelurahan. Syaratnya, ada kesadaran untuk membantu. Selain itu juga dapat dilakukan melalui LSM yang dibentuk khusus untuk itu..Lembaga Penelitian S urvey Meter misalnya, bersama Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia, Yogyakarta berkampanye untuk lansia dengan 5 ajakan: hormati, sayangi, prioritaskan, perhatikan, dan rawat lansia. Baliho dan spanduk berisi kelima ajakan tersebut dipasang di pelbagai tempat strategis di Yogyakarta.. Lembaga ini berpendapat bahwa tugas generasi muda dan dewasa, berupaya kembali kepada semangat dan nilai kearifan budaya Indonesia dalam berinteraksi sosial dengan lansia. “Kita generasi muda dan dewasa, harus terbiasa untuk senantiasa berperilaku menghormati, menyayangi, memprioritaskan, memperhatikan dan merawat mereka dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus saat untuk belajar kepada mereka.” Begitu bunyi pernyataan Lembaga Penelitian Survey Meter. Dasar kelima ajakan tersebut karena pada diri lansia, dipastikan tersimpan kelebihan dalam pengalaman, pengetahuan, keahlian dan kearifan yang umumnya tidak dimiliki generasi muda dan dewasa.
Masih ada 19,8 juta lansia yang tidak tergolong terlantar, juga memerlukan perhatian dan bantuan masyarakat non lansia. Banyak diantara mereka yang masih potensiasl tapi tidak punya tempat untuk menyalurkan kemampuan. Tentunya tidak termasuk para lansia seperti Megawati, Taufik Kiemas, Wiranto, Jusuf Kalla, Budiono dan SBY. Mereka termasuk kelompok yang laku sampai tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar