Hari Lansia Nasional pada 29 Mei 2013 berlangsung dengan
pelbagai kegiatan untuk menyantuni lansia kurang mampu. Pada 26 Mei 2013,
Kementerian Sosial memberi bantuan perbaikan rumah kepada seorang lansia di
Kampung Kambing RT 007/RW 06 Kelurahan Karang Asem Barat, Kecamatan Citereup,
Bogor. Kementerian Sosial sejak 2006 juga memberi bantuan kepada 10 ribu lansia
di 28 provinsi a 300 ribu rupiah. Tampak adanya kegiatan Kementerian Sosial
untuk meningkatkan kesejahteraan lansia terlantar. Jumlah tersebut masih
sedikit dibandingkan keberadaan 2,4 juta lansia terlantar di seluruh Indonesia.
Sehubungan Hari Lansia Nasional 2013, Menteri Sosial Salim
Segaff Al Juffrie mengajak masyarakat menyayangi dan melindungi lansia. Ia
mengakui tanggapan masyarakat terhadap lansia masih rendah, karena itulah
menyayangi dan melindungi lansia dijadikan gerakan yang dimulai pada Hari Lansia
Nasional 2013.
Di luar pemerintah yang diwakili Kementerian Sosial, masyarakat
luas perlu ikut membantu meningkatkan kesejahteraan lansia. Ini dapat dil akukan
melalui kegiatan RT, RW dan Kelurahan. Syaratnya, ada kesadaran untuk membantu.
Selain itu juga dapat dilakukan melalui LSM yang dibentuk khusus untuk
itu..Lembaga Penelitian S urvey Meter misalnya, bersama Perhimpunan Gerontologi
Medik Indonesia, Yogyakarta berkampanye untuk lansia dengan 5 ajakan: hormati,
sayangi, prioritaskan, perhatikan, dan rawat lansia. Baliho dan spanduk berisi
kelima ajakan tersebut dipasang di pelbagai tempat strategis di Yogyakarta..
Lembaga ini berpendapat bahwa tugas generasi muda dan dewasa, berupaya kembali
kepada semangat dan nilai kearifan budaya Indonesia dalam berinteraksi sosial dengan
lansia. “Kita generasi muda dan dewasa, harus terbiasa untuk senantiasa
berperilaku menghormati, menyayangi, memprioritaskan, memperhatikan dan merawat
mereka dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus saat untuk belajar kepada mereka.”
Begitu bunyi pernyataan Lembaga Penelitian Survey Meter. Dasar kelima ajakan
tersebut karena pada diri lansia, dipastikan tersimpan kelebihan dalam
pengalaman, pengetahuan, keahlian dan kearifan yang umumnya tidak dimiliki
generasi muda dan dewasa.
Masih ada 19,8 juta lansia yang tidak tergolong terlantar,
juga memerlukan perhatian dan bantuan masyarakat non lansia. Banyak diantara
mereka yang masih potensiasl tapi tidak punya tempat untuk menyalurkan
kemampuan. Tentunya tidak termasuk para lansia seperti Megawati, Taufik Kiemas,
Wiranto, Jusuf Kalla, Budiono dan SBY. Mereka termasuk kelompok yang laku
sampai tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar