Selasa, 07 Agustus 2018

Ormas Islam Harus Melakukan Gerakan Kultural


Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia pada Senin, 6 Agustus 2018 di Jakarta menyelenggarakan Rapat Pleno ke 29 membahas sikap ummat Islam menghadapi agenda demokrasi mendatang ini. Beberapa saran diungkapkan oleh Ketua DP MUI, Din Syamsudin menyangkut tema yaitu antara lain:ormas-ormas Islam harus melakukan gerakan kultural sebagaimana yang dilakukan partai-partai politik atau lewat jalur politik. Selanjutnya ormas Islam ke depan harus didorong untuk melakukan jalan dakwah yang mengayomi seluruh ummat yang berjumlah lebih dari 200 juta jiwa.
Pesan DP MUI itu jelas ditujukan kepada ormas-ormas Islam, bukan untuk ummat Islam yang berada di dalam partai-partai politik Islam ataupun nasional.
Perkembangan terbaru menunjukkan ada sekelompok ulama/ummat Islam yang melakukan politik praktis dengan menyatakan mendukung calon tertentu dalam pilpres 2019 nanti. Padahal, mereka tidak mewakili seluruh ummat Islam Indonesia. Ini berbeda dengan partai-partai politik Islam yang memang fungsinya melakukan politik praktis.
Tidak ada rincian tentang gerakan kultural dimaksud kita hanya meraba-raba. Boleh jadi maksudnya jika seorang ustadz, kiyai, ulama berdakwah tentang pilpres, ungkapkanlah prinsip-prinsip Islam dalam memilih pemimpin.
Bagaimanapun ummat Islam dewasa inisudah cerdas dalam memilih, lebih melihat prestasi seorang calon. Tidak terpengaruh oleh dukungan yang diberikan pelbagai kalangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar