Sabtu, 04 Agustus 2018

Zikir Dan Do'a Untuk Bangsa




Zikir dan do'a untuk bangsa, kedua kalinya diselenggarakan di halaman Istana Merdeka pada Rabu, 1 Agustus lalu. Kegiatan yang menjadi bagian dari penyelenggaraan HUT RI itu, merupakan gagasan Presiden Jokowi. Zikir dan do'a yang dikumandangkan oleh para santri itu, memberi warna tersendiri kegiatan Islam di Indonesia. Tidak ada negara-negara berpenduduk mayoritas Islam, selain Indonesia, yang menyelenggarakan kegiatan tersebut. Bahkan Saudi Arabia, sebagai tempat lahirnya Islam tidak menyelenggarakan zikir dan do'a di halaman Istana Raja.
Istana biasanya diidentikkan dengan pusat kekuasaan yang menjadikan politik sebagai panglima. Boleh jadi Presiden Jokowi ingin menunjukkan bahwa Istana bukan semata pusat kekuasaan negara, melainkan juga kegiatan keagamaan yang ada kaitannya dengan kepentingan bangsa.
Yang masih menjadi pertanyaan, apa berzikir dan berdo'a di halaman Istana itu punya keutamaan semisal melakukannya di tempat-tempat tertentu seperti Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Kalau alasannya untuk menampung jumlah peserta zikir yang banyak, apa Mesjid Istiqlal kurang bisa menampung. Bahkan zikir dan do'a dapat dilakukan serentak di seluruh Indonesia dengan meminta semua mesjid menyelenggarakannya.
Ini sekedar bertanya, tidak ada maksud apa-apa.
Yang masih belum jelas pula adalah apa para ulama dari Muhammadiyah hadir dalam kegiatan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar