Sabtu, 18 Agustus 2012

Anggota DPR Yang Artis Mengundurkan Diri


Anggota DPR dari fraksi Partai Demokrat, Theresa Ebenna Ezeria Pardede, mengundurkan diri dari DPR dan Partai Demokrat pada 1 Juni lalu.  Alasan pengunduran diri karena masalah pribadi sehingga tidak dapat melaksanakan tugas sebagaimana mestinya. Tere, nama panggung Theresa, mengatakan tidak bisa berbuat banyak di DPR. Masalah keluarga yang dihadapinya membuatnya sering bolos, tapi tidak mau menandatangani daftar hadir. “Saya tidak mau hipokrit,” katanya.
Seseorang yang mengundurkan diri dari suatu pekerjaan biasanya karena tidak cocok dengan pekerjaan yang dilakukannya, atau tidak cocok dengan anggota lain dalam kelompoknya. Tidak cocok dengan pekerjaannya, boleh jadi ia mendapat tugas tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Sedangkan  tidak cocok dengan anggota kelompoknya sendiri, boleh jadi ada pertentangan pendapat tentang hal-hal yang perlu dilakukan. Ikhwal tugasnya di DPR, Tere kepada wartawan mengatakan bahwa ia datang ke DPR sebagai kader muda penuh idealisme. Ternyata yang dialaminya tidak semudah seperti di layar kaca. Sayangnya Tere tidak merinci gagasan-gagasan miliknya yang tidak bisa jalan di DPR.
Sejauh ini pengunduran diri anggota DPR terjadi karena tersangkut kasus seperti korupsi, skandal seks dan kelakuan tidak senonoh selagi sidang. Tere, selama ini dinilai rekan-rekannya sebagai pribadi yang baik, tidak bermasalah. Anggota DPR Nurul Arifin dari Partai Golkar menilai Tere cerdas dan mau belajar. Hal seperti itu tidak dilihat Nurul pada artis lainnya yang menjadi anggota DPR. Ruhut Sitompul dari Partai Demokrat menilai Tere sebagai wanita yang bagus di lingkungan partainya dan merupakan kader yang disiapkan. Ruhut mengatakan tindakan Tere mengundurkan diri itu patut dicontoh Angelina Sondakh yang tidak mau mundur sekali pun sudah terlibat kasus.
Tanpa tersangkut kasus apa pun, sebetulnya Tere dapat melanjutkan tugasnya dengan aman sampai berakhirnya masa tugas pada 2014 nanti. Tidak ada yang perduli apa ia cukup produktif  atau sebaliknya sebagai anggota DPR. Apalagi belum ada tolok ukur yang menentukan berhasil tidaknya seseorang menjadi anggota DPR. Tapi seperti yang dikatakan Tere, ia tidak mau hipokrit, sehingga memilih mengundurkan diri dari gelanggang politik.
Kejujuran yang dimiliki Tere pantas dicontoh pejabat-pejabat publik lainnya. Jujur pada diri sendiri untuk menilai apa sudah bekerja dengan baik atau hanya sekedar ‘kelihatan bekerja’. Lebih baik memberi kesempatan kepada orang lain yang lebih sesuai bidangnya daripada terus bercokol tanpa melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk rakyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar