Selasa, 28 Mei 2013

Penghargaan Negarawan Untuk SBY Diprotes.



Penghargaan Negarawan Dunia Untuk SBY Diprotes
Penghargaan ‘Negarawan Dunia’ untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan diserahkan oleh  Appeal of Conscience Foundation –ACF- di New York akhir Mei 2013, diprotes sejumlah pegiat HAM, khususnya FM Suseno SJ, Pastor Katholik dan professor ilmu filsafat. Dalam surat terbuka kepada ACF, FM Suseno SJ menulis: “Rencana itu sangat memalukan dan mempermalukan Anda sendiri. Itu dapat mendiskreditkan klaim apa pun akan Anda buat sebagai institusi berlandaskan moralitas. Apakah Anda tidak tahu tentang kesulitan umat Kristen mendapatkan izin membuka tempat ibadah, tentang meningkatnya jumlah penutupan paksa terhadap gereja-gereja, tentang banyaknya regulasi yang membuat kaum minoritas lebih sulit beribadah kepada Tuhan, serta intoleransi  tumbuh begitu pesat di tingkat akar rumput? Dan secara khusus apakah Anda tidak pernah mendengar tentang sikap memalukan dan sangat berbahaya dari kelompok agama garis keras terhadap apa yang disebut ajaran sesat, seperti jemaah Ahmadiyah dan warga Syi’ah? Serta pemerintah yang dipimpin SBY tidak melakukan apa-apa dan enggan mengatakan sepatah kata pun untuk melindungi mereka?
Walau pun ada yang protes, Presiden SBY tetap saja berangkat untuk menerima penghargaan kelas dunia itu. Melalui Jurubicaranya, Julian Pasha, Presiden  berkomentar bahwa , “Masih ada orang yang mengatasnamakan semua pihak namun memiliki pemahaman sempit kepada kepala negaranya.” Menurut Presiden, pemerintah sudah melakukan pelbagai usaha menyangkut keberadaan kaum minoritas, antara lain menerbitkan SKB 3 Menteri . Selain itu hal-hal yang disebutkan FM Suseno SJ adalah kasus. Tidak terjadi secara umum.
Surat FM Suseno SJ itu tidak mengurungkan keputusan ACF untuk memberi penghargaan sebagai ‘Negarawan Dunia’ kepada Presiden SBY. Penghargaan itu diberikan tentu setelah meneliti dalam waktu cukup lama kebijakan-kebijakan  yang diambil Presiden SBY di bidang-bidang perdamaian, demokrasi, toleransi dan dialog antar kepercayaan. Namun keluhan-keluhan FM Suseno SJ jangan pula dianggap sepi. Walau pun cuma kasuistis, tindakan anarkis oleh sekelompok warga terhadap warga lain tetap saja melanggar HAM dan harus dihentikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar