Senin, 22 Juli 2013

Bentrok Warga Sukorejo vs FPI



Bentrok warga Sukorejo, Kendal Jawa Tengah  dengan Front Pembela Islam –FPI-, pada Kamis 19 Juli 2013 menjadi isu nasional yang mempertentangkan Presiden SBY dengan FPI. Bentrokan mengakibatkan korban jiwa dan beberapa kenderaan rusak. Warga Sukerojo dikabarkan melawan dipicu kabar adanya tindakan kekerasan dan pengrusakan oleh FPI. Polisi telah menangkap tiga orang dari pihak warga dan empat dari FPI untuk dimintai keterangan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbicara dalam kesempata di Jakarta Internasional Expo, Minggu, 21 Juli 2013 selain meminta polisi mengusut tuntas peristiwa tersebut menilai FPI telah mencederai agama Islam. Tindakan-tindakan pengrusakan, kekerasan dan main hakim sendiri justru tidak mencerminkan agama Islam.
Penilaian Presiden itu membuat FPI meradang. Ketua Dewan Syuro Front Pembela Islam, Muchsin Ahmad Alatas, meminta SBY ‘menahan diri’ dan lebih teliti dalam menilai suatu peristiwa. Peristiwa di Kendal itu, FPI justru disweeping oleh warga. Ia menilai ucapan Presiden  sebagai sentimen yang tidak pantas diucapkan seorang negarawan.
Pihak FPI mengaku kehadiran mereka di Sukorejo setelah menerima keluhan masyarakat adanya praktek judi togel dan pelacuran terselubung di daerah tersebut. Kehadiran mereka dengan mengendarai beberapa mobil sebetulnya untuk pawai simpatik, menghimbau sekaligus memperingatkan agar di bulan suci ini bisa menghargai umat Islam. Entah seperti apa proses ‘pawai’ tersebut sehingga mengakibatkan bentrokan dengan warga setempat.
Polisi harus bertindak tegas terhadap siapa saja yang bersalah dalam bentrokan di Kendal itu. Kalau memang FPI tidak melakukan tindakan kekerasan dan pengrusakan, Polisi harus menyatakannya kepada masyarakat luas. Sedangkan yang melakukan tindakan kekerasan dan pengrusakan dalam peristiwa tersebut, harus dihukum. Begitu juga tentang  kegiatan judi togel dan pelacuran terselubung. Jika benar, polisi seharusnya introspeksi diri, mengapa sampai tidak tahu, sehingga FPI yang bergerak untuk memberantasnya.
Bentrokan waraga Sukorejo, Kendal dengan FPI itu menimbulkan pelbagai komentar yang pada umumnya menyayangkan sikap FPI. Ansor dan Banser malah menuntut agar FBI dibubarkan. Mengenai wacana pembubaran FPI itu, Ketua Umumnya Rizieq Shihab, 27 Mei tahun lalu di Depok berucap, “Tidak usah teriak-teriak, FPI akan bubar sendiri. Caranya, pemerintah dan seluruh aparat negara memberhentikan tindak tanduk kemungkaran di Indonesia. Selama pemerintah menjadi tameng atas kemungkaran, FPI akan tetap ada.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar