Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menolak keinginan Panglima
TNI Jenderal Moeldoko untuk menganugerahinya pangkat Jenderal Besar atau
jenderal bintang lima. Salah satu pertimbangan pemberian pangkat itu karena Presiden
SBY dinilai berjasa membangun TNI menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
Sedangkan Presiden menolak karena menganggap membangun TNI memang sudah menjadi
tugas seorang presiden. Sikap Presiden SBY itu menarik karena jarang orang
menolak dinugerahi kemuliaan seperti menjadi Jenderal Besar, pangkat tertinggi
di kalangan Angkatan Darat. Sebegitu jauh baru ada tiga tokoh militer yang
menyandang pangkat Jenderal Besar, yaitu Sudirman, AH Nasution dan Suharto.
Mereka dianugerahi pangkat tersebut pada Oktober 1997.
Jelas, pangkat Jenderal Besar itu merupakan inisiatif baru
pimpinan TNI setelah TNI berusia lebih dari setengah abad. Dulu, orang mengenal
pangkat tertinggi TNI adalah Jenderal saja dengan bintang empat, disandang oleh
ketiga Kepala Staf AD, AL dan AU. Untuk AL dan AU sebutannya adalah Laksamana.
Kesepakatan para pimpinan TNI untuk mengadakan pangkat
Jenderal Besar itu disertai syarat-syarat, sebagai berikut.
1.
Perwira Tinggi terbaik yang tidak pernah
mengenal berhenti dalam perjuangan kepada bangsa dan negara RI untuk
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.
2.
Perwira Tinggi terbaik yang pernah memimpin
perang besar dan berhasil dalam pelaksanaan tugasnya.
3.
Perwira Tinggi terbaik yang telah
mendarmabaktikan hidupnya untuk meletakkan dasar-dasar perjuangan TNI.
Ketiga syarat itu dipenuhi oleh Sudirman dan AH Nasution.
Mereka terlibat langsung dalam perang kemerdekaan melawan Belanda masing-masing
sebagai Panglima Besar (Panglima TNI sekarang) dan KSAD. Mereka juga meletakkan
dasar-dasar perjuangan TNI masing-masing tertuang dalam Sapta Marga dan Perang
Gerilya. Jangan pula dilupakan pemikir militer lainnya, TB Simatupang yang
waktu itu menjabat Kepala Staf Angkatan Perang. Sedangkan Suharto, khusus untuk
syarat ke 3, bukan lagi meletakkan tapi menurut hemat kita, mengembangkan
dasar-dasar perjuangan TNI yang sudah ada disesuaikan dengan perkembangan
zaman.
Bandingkan dengan Amerika Serikat yang memberi pangkat
jenderal bintang lima kepada tokoh militer dengan bobot tugas tertentu yaitu
menjadi komandan tertinggi pasukan gabungan dalam Perang Dunia ke 2 yaitu D.
Eisenhower, D. Mac Arthur, C. Marshall, dan Omar Bradley. Mereka menyandang
pangkat jenderal bintang lima dalam dinas aktif, bukan sebagai pangkat
kehormatan.
Penolakan Presiden SBY, boleh jadi karena secara
konstitusional ia sudah menjadi Panglima Tertinggi yang menentukan keterlibatan
Indonesia dalam perang besar sekelas perang kemerdekaan dulu.
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/12/nyeker-di-pantai-kuta-jokowi-bali-aman.html
BalasHapushttp://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/12/perwakilan-imf-wb-bakal-ke-bali-pantau.html
http://kreasimasadepan441.blogspot.com/2017/12/juergen-klopp-ragu-bisa-ikuti-jejak.html
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At vipkiukiu .net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM