Kamis, 12 Juni 2014

Debat Capres-Cawapres Putaran Pertama



Debat dua pasang Capres-Cawapres 2014 berlangsung Senin, 9 Juni lalu di Balai Sarbini, Jakarta, disiarkan langsung sejumlah TV. Para pakar menilai, Prabowo-Hatta  berbicara secara normatif dalam membahas thema ‘Pembangunan Demokrasi, Pemerintah Bersih dan Kepastian Hukum’. Sebaliknya Jokowi-JK lebih kepada praktek di lapangan. Mengenai demokrasi  Prabowo-Hatta berpendapat: membutuhkan pendidikan politik, harus produktif bukan destruktif dan demi kemakmuran rakyat dengan mencegah kekayaan a mengalir ke luar. Jokowi-JK berpendapat, untuk kesejahteraan, mendengar suara rakyat dan melaksanakannya, harus dilakukan dengan cara dialog dan musyawarah
.
Tidak ada penjelasan, apa jawaban kedua Capres-Cawapres sudah memenuhi harapan panitia penyelenggara yang menyusun pertanyaan. Menurut hemat kita, kata ‘membangun demokasi’ bermakna, demokrasi Indonesia masih memerlukan peningkatan kualitas. Misalnya, apakah DPR sudah melaksanakan fungsinya sesuai UUD 45,apakah DPD masih diperlukan keberadaannya atau sebaliknya diperkuat kewenangannya.
Yang menarik, tidak ada dari kedua pasangan Capres-Cawapres yang mempersoalkan model demokrasi Indonesia sekarang dan yang akan datang. Dizaman Orla, Indonesia meganut ‘Demokrasi Liberal’ dan ‘Demokrasi Terpimpin’. Dizaman Orba, diberi nama ‘Demokrasi Pancasila’. Sedangkan dizaman reformasi, belum ada namanya.
Tidak dipersoalkannya keberadaan demokrasi Indonesia sekarang ini,menunjukkan kedua pasangan Capres-Cawapres cukup puas dan tidak akan kembali menggunakan demokrasi model lama. Sebab ada juga kekhawatiran sementara pihak, ada pasangan yang akan menerapkan kembali sistem Orba yang mengaku melaksanakan ‘Demokrasi Pancasila’.
Salah satu pertanyaan menarik diajukan pemandu Zainal Arifin Mochtar dari Universitas Gajah Mada adalah tentang Rencana Pembangunan Jangka Pendek dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang sebagai pengganti GBHN.  Apa akan membuat baru atau melanjutkan yang sudah  ada sekarang? Pasangan Jokowi-JK menjawab: melanjutkan  yang sudah ada. Sehingga, siapapun yang memerintah menggunakan rencana pembangunan yang berkesinambungan.
Upaya menciptakan pemerintahan bersih,  kedua pasangan sepakat untuk lebih selektif memilih aparat pemerintah. Ditambahi oleh Prabowo-Hatta: menjamin kualitas hidup pejabat negara . Itu berarti, kalau pasangan Prabowo-Hatta menang, PNS-TNI-Polri dan pensiunannya, boleh mengharap gaji mereka akan sesuai dengan kebutuhan hidup nyata.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar