Jumat, 20 April 2012

Gebrakan Menteri Dahlan Iskan


Walaupun belum lama menduduki jabatan menteri dibandingkan dengan para anggota kabinet lainnya, Dahlan Iskan cepat menonjol karena kegiatan-kegiatannya yang merakyat. Para pengasuh acara talk show diberbagai stasiun TV seperti ‘Sentilan dan Sentilun’, ‘Bukan Empat Mata’ dan ‘Mata Najwa’ menjadikan Dahlan Iskan sebagai bintang tamu. Ia pun tampil apa adanya, tidak ‘seram’[i] seperti menteri zaman orba. Ia malah tidak segan-segan ikut bercanda menyesuaikan diri dengan format acara talk show, mialnya bercanda dengan Sintia dan Vega dalam ‘Bukan Empat Mata’. Dengan menjadi bintang tamu itu, Dahlan Iskan pun dengan bahasa yang mudah dipahami menjelaskan reformasi yang sedang dilakukannya di lingkungsn BUMN yang menjadi tanggungjawabnya.
Salah satu tindakan Dahlan Iskan yang membuat heboh adalah mendelegasikan sebagian wewenangnya ke pejabat eselon I, komisaris dan direksi BUMN. Dengan begitu komisaris dan direksi BUMN bisa mengambil keputusan dengan cepat. Tindakan tersebut harus dilihat sebagai usaha memperlancar dan mempermudah birokrasi. Selama tidak bertentangan dengan undang-undang, sebetulnya tidak menjadi masalah.
Kenyataannya, tindakan Dahlan Iskan mendelegasikan sebagian wewenangnya itu berdampak kepada wakil-wakil rakyat di Senayan. 38 anggota DPR ( sebagian besar dari Partai Golkar) mengajukan ‘hak interpelasi’ atau hak bertanya kepada pemerintah. Tidak tahu apa sebenarnya yang menjadi penyebab diajukannya hak interpelasi itu. Sebab menurut logika orang awam, DPR seharusnya mengajukan hak interpelasi jika pemerintah melakukan tindakan menyimpang yang tidak berpihak kepada rakyat. Tanggapan miring pun muncul, seperti diungkapkan Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan bahwa usul interpelasi itu sebagai upaya sistematis menjegal langkah Dahlan Iskan. Sebab Dahlan Iskan dianggap pesaing tahun 2014, entah sebagai capres atau cawapres.
Yang mengesankan diantara tindakan-tindakan Dahlan Iskan yang merakyat itu adalah terjun langsung bersama BUMN  membagikan sembako kepada rakyat miskin. Selama ini kegiatan seperti itu tentu sudah ada karena menjadi kewajiban perusahaan-perusahaan baik BUMN mau pun non BUMN menyantuni rakyat miskin dalam memenuhi program  Company Social Responsibility –CSR- atau tanggungjawab sosial perusahaan. Dengan kehadiran seorang menteri dalam kegiatan seperti itu, membuat program CSR yang dilakukan BUMN semakin dikenal masyarakat luas. Yang terbaru adalah kegiatan BRI membagikan 35.000 sembako kepada nelayan dan masyarakat di enam lokasi wilayah Jakarta dan Jawa Barat secara serentak.
Yang paling penting adalah, gebrakan Menteri BUMN Dahlan Iskan punya pengaruh langsung kepada seluruh direksi dan karyawan BUMN untuk bekerja lebih baik, khususnya dalam melayani masyarakat. Sehingga tanggapan miring yang mengatakan bahwa gebrakan Dahlan Iskan hanyalah usaha ‘pencitraan’ dapat dihilangkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar