Sabtu, 18 Februari 2012

Jembatan Rusak Yang Menghebohkan



Peristiwa jembatan rusak sering terjadi di mana-mana oleh berbagai sebab. Apalagi dimusim banjir, tidak mengherankan jika ada jembatan yang rusak karena di landa banjir. Nah, jembatan gantung yang rusak di Kampung Ciwaru, Desa Sanghiang Tanjung, Karanganyar, Lebak, Banten, sedikit istimewa. Ia menjadi istimewa karena dibicarakan luas oleh pelbagai kalangan dan diberitakan pula oleh televisi luar negeri. Jembatan gantung itu rusak sebelah dan yang sebelah lagi masih dapat dilalui orang dengan cara merambat. Orang menyeberang dengan cara merambat itulah yang menarik perhatian. Kalau kurang hati-hati menginjakkan kaki, bisa terpeleset dan jatuh ke sungai. Pelbagai pendapat pun muncul yang umumnya negatif, mempertanyakan tindakan Pemda Tingkat II Lebak untuk mengatasinya. Seorang ustadz dalam sebuah ceramah agama yang disiarkan langsung sebuah stasiun TV Swasta menyatakan prihatin atas keadaan itu dan menuding wakil-wakil rakyat di Senayan tidak perduli pada penderitaan rakyat. Seorang budayawan berpendapat, keadaan jembatan gantung yang rusak dilanda banjir dan tidak segera diperbaiki, menunjukkan Lebak masih ketinggalan, tidak terurus persis seperti keadaannya pada 250 tahun yang lalu. Lebih jauh ia berpendapat, ketertinggalan Lebak, pertanda tidak ada keserasian antara Pemerintah Pusat dan Pemda setempat.

Jembatan gantung di Kampung Ciwaru itu memang sering rusak ketika banjir besar melanda Sungai Ciberang. Jembatan itu terakhir kali diperbaiki pada tahun 2009.

Kalau mau dikatakan keteledoran, memang ada benarnya, dalam arti tidak segera bertindak mencarikan alternatif bagi masyarakat untuk menyeberang. Misalnya dengan menyediakan rakit sementara jembatan diperbaiki. Perbaikan yang dilakukan tahun 2009, setelah rusak dilanda banjir tahun 2001. Setelah pemandangan masyarakat menyeberang dengan merambat sampai ke luar negeri, barulah Pemda Tingkat II Lebak bertindak. Sebuah jalan baru sepanjang 500 meter mulai dibuka menuju desa yang terisolasi melalui Kampung Sabagi, Kecamatan Rangkasbitung, akan menjadi jalur utama bagi masyarakat Kampung Ciwaru. Jalan baru itu nantinya akan bisa dilalui kenderaan roda dua dan empat. Sedangkan jembatan gantung yang rusak, menurut Wakil Bupati Lebak, Amir Hamzah, tetap akan diperbaiki namun perlu waktu 4 bulan. Jadi pokok permasalahannya adalah mengatasi dengan secepatnya setiap terjadi kerusakan jembatan. Sehingga masyarakat tidak sampai merambat menyeberangi sungai, menjadi perbincangan bernada negatif dan menarik perhatian media luar negeri. Kalau masalahnya menyangkut biaya, itulah yang perlu dicarikan jalan keluarnya  dengan minta bantuan Pemda Tingkat I dan Pemerintah Pusat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar