Kegiatan berjudul ‘Dangdut Akademi’ sedang berlangsung di TV
Indosiar. Untuk menemukan bakat-bakat baru di bidang seni suara berirama
dangdut. Peminatnya cukup banyak, sebagian sudah tersingkir pada babak
penyisihan. Sekarang memasuki babak ‘nominasi’ atau semi final. Para juri
adalah senior di bidang perdangdutan yaitu Saiful Jamil, Iis Dahlia, Inul
Daratista dan Benigno. Di babak ‘nominasi’ penilaian dilakukan para pemirsa
melalui SMS, sedangkan para juri menyampaikan kesan dan saran atas penampilan
para peserta.
Menarik untuk dicatat, ternyata menyanyi lagu dangdut tidak
hanya sekedar meliuk-liukkan suara, melainkan juga harus memperhatikan teknik vokal,
mengatur pernafasan dan ekspresi. Menyanyi lagu dangdut yang baik harus
menyentuh pendengarnya: ikut sedih dan gembira sesuai dengan syair yang
didendangkan.
Sebegitu jauh lau-lagu yang didendangkan para peserta mengingatkan
kita pada suasana tepian sungai Gangga, ketika seseorang mengungkapkan
perasaannya lewat lagu. Memang dangdut mendapat pengaruh dari musik India yang
melankoli itu. Misalnya lagu ‘Payung Hitam’ yang populer lewat suara Iis Dahlia
dan ‘Kana’ lewat suara Mansur S. Ciri khasnya pada iringan musik dengan penonjolan
pada suling dan gendang. Pukulan gendang seolah-olah mengeluarkan bunyi: dang
duut…dang duut. Entah siapa orang pertama yang memberi nama dangdut itu, tidak
ada yang tahu. Kenyatannya sekarang lagu-lagu dangdut diramaikan lagu-lagu
berasal dari berbagai daerah bahkan juga dari negara lain. Lagu irama latin ‘Maliendo
Café’ yang popular lewat suara Julio Iglesias ‘mirip’ dengan lagu ‘Kopi Dangdut’.
Perkembangan yang terjadi pada lagu-lagu dangdut menyebabkan
orang menganggap bahwa irama yang dibawanya adalah ‘asli’ Indonesia. Di Jepang
ada kelompok musik yang khusus menyanyikan lagu-lagu dangdut yang mereka ‘impor’
dari Indonesia.
Yang harus diingat adalah, tidak
semua lagu-lagu yang ada di Indonesia bisa didangdutkan. Lagu Melayu asli ‘Patah
Hati’ misalnya bisa dimainkan oleh sebuah orkestra, namun dengan tetap
mempertahankan keaslian iramanya. Kalau didangdutkan akan terdengah aneh di
telinga. Nah, agar lagu-lagu Melayu asli ini tidak lenyap ditelan zaman, perlu
juga memberi ruang untuk tetap bertahan. Termasuk mengadakan perlombaan
menyanyikan lagu-lagu Melayu asli.
Acara "Dangdut Academy Indosiar" atau "D'Academy Indosiar". Ajang meminta belas kasihan masyarakat yang dinilai oleh Inul Daratista, Zaskia Gotik, Iis Dahlia dan Saipul Jamil sebagai juri. Lihat saja setiap peserta pasti memarkan kisah-kisah sedihnya, meminta simpati masyaraakat. Amit-amit. Apa tidak ada kompitisi pencarian bakat yang benar-benar profesional.
BalasHapus