Senin, 10 Februari 2014

Dangdut Akademi


 

Kegiatan berjudul ‘Dangdut Akademi’ sedang berlangsung di TV Indosiar. Untuk menemukan bakat-bakat baru di bidang seni suara berirama dangdut. Peminatnya cukup banyak, sebagian sudah tersingkir pada babak penyisihan. Sekarang memasuki babak ‘nominasi’ atau semi final. Para juri adalah senior di bidang perdangdutan yaitu Saiful Jamil, Iis Dahlia, Inul Daratista dan Benigno. Di babak ‘nominasi’ penilaian dilakukan para pemirsa melalui SMS, sedangkan para juri menyampaikan kesan dan saran atas penampilan para peserta.

Menarik untuk dicatat, ternyata menyanyi lagu dangdut tidak hanya sekedar meliuk-liukkan suara, melainkan juga harus memperhatikan teknik vokal, mengatur pernafasan dan ekspresi. Menyanyi lagu dangdut yang baik harus menyentuh pendengarnya: ikut sedih dan gembira sesuai dengan syair yang didendangkan.

Sebegitu jauh lau-lagu yang didendangkan para peserta mengingatkan kita pada suasana tepian sungai Gangga, ketika seseorang mengungkapkan perasaannya lewat lagu. Memang dangdut mendapat pengaruh dari musik India yang melankoli itu. Misalnya lagu ‘Payung Hitam’ yang populer lewat suara Iis Dahlia dan ‘Kana’ lewat suara Mansur S. Ciri khasnya pada iringan musik dengan penonjolan pada suling dan gendang. Pukulan gendang seolah-olah mengeluarkan bunyi: dang duut…dang duut. Entah siapa orang pertama yang memberi nama dangdut itu, tidak ada yang tahu. Kenyatannya sekarang lagu-lagu dangdut diramaikan lagu-lagu berasal dari berbagai daerah bahkan juga dari negara lain. Lagu irama latin ‘Maliendo Café’ yang popular lewat suara Julio Iglesias ‘mirip’ dengan lagu ‘Kopi Dangdut’.

Perkembangan yang terjadi pada lagu-lagu dangdut menyebabkan orang menganggap bahwa irama yang dibawanya adalah ‘asli’ Indonesia. Di Jepang ada kelompok musik yang khusus menyanyikan lagu-lagu dangdut yang mereka ‘impor’ dari Indonesia.

Yang harus diingat adalah, tidak semua lagu-lagu yang ada di Indonesia bisa didangdutkan. Lagu Melayu asli ‘Patah Hati’ misalnya bisa dimainkan oleh sebuah orkestra, namun dengan tetap mempertahankan keaslian iramanya. Kalau didangdutkan akan terdengah aneh di telinga. Nah, agar lagu-lagu Melayu asli ini tidak lenyap ditelan zaman, perlu juga memberi ruang untuk tetap bertahan. Termasuk mengadakan perlombaan menyanyikan lagu-lagu Melayu asli.

 

1 komentar:

  1. Acara "Dangdut Academy Indosiar" atau "D'Academy Indosiar". Ajang meminta belas kasihan masyarakat yang dinilai oleh Inul Daratista, Zaskia Gotik, Iis Dahlia dan Saipul Jamil sebagai juri. Lihat saja setiap peserta pasti memarkan kisah-kisah sedihnya, meminta simpati masyaraakat. Amit-amit. Apa tidak ada kompitisi pencarian bakat yang benar-benar profesional.

    BalasHapus