Sabtu, 03 Maret 2012

Dampak Ketegangan Iran



Ketegangan Iran dengan Israel sehubungan ancaman negeri Yahudi untuk menyerang fasilitas nuklir Iran,  menimbulkan beragam tanggapan dunia. Jika Iran benar-benar diserang, harga minyak akan tembus 200 dolar Amerika per barel. Sekarang saja harga minyak brent melonjak 5 koma 74 dolar Amerika menjadi 128 koma 40 dolar Amerika per barel. Itu baru disebabkan meledaknya pipa minyak di Saudi Arabia. Apalagi jika terjadi perang, tentu akan mempengaruhi produksi minyak Iran yang berarti berkurangnya pasokan minyak dunia.

Mengenai rencana serangan Israel itu sendiri sudah ditentang banyak negara, termasuk Indonesia yang menginginkan masalah fasilitas nuklir Iran diselesaikan dengan cara damai. Amerika Serikat, sekutu utama Israel memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap Iran akan menimbulkan kegoncangan lebih besar. Keselamatan warga Amerika Serikat di Afghanistan dan Irak akan terancam karenanya. Ini memberi petunjuk, dalam pertemuan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Pemimpin Iasrel, Netanyahu 5 Maret mendatang, Israel tidak akan mendapat dukungan untuk menyerang Iran.

.
Israel juga harus memperhatikan pendapat negara-negara dan kekuatan lainnya di Timur Tengah untuk berfikir dua kali sebelum benar-benar menyerang Iran. Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin menyatakan akan mencegah serangan terhadap Iran. Sedangkan Wakil Sekjen Hizbullah di Libanon, Sheik Naim Kasem, menyatakan tidak akan tinggal diam jika Israel menyerang Iran. Itu berarti medan perang akan melebar dari wilayah kedua negara yang berseteru.

Iran sendiri tidak gentar menghadapi ancaman Israel, tercermin dari pernyataan Menteri Pertahanan Ahmad Vihidi, Selasa lalu yang menegaskan siap menghadapi ancaman dan segala bentuk agresi dari luar. Dengan pernyataan itu mestinya Iran sudah memperhitungkan segala kemungkinan, termasuk kemampuan persenjataan menghadapi Israel sendirian atau Israel dengan bantuan sekutu-sekutunya.

Amerika Serikat sebetulnya memang sedang mencari-cari alasan untuk menaklukkan rezim berkuasa Iran karena dendam kesumat. Iran merupakan salah satu negara yang berani menentang negara adi kuasa itu setelah Kuba dan Venezuela. Israel, juga dendam kepada Iran karena negeri Mullah itu menyatakan Israel tidak ada dalam peta dunia.Dengan hanya mendukung persenjataan Israel, sebetulnya Amerika Serikat mencapai tujuannya untuk menaklukkan Iran, seperti yang dilakukan terhadap Afghanistan, Irak dan Libya. Masalahnya, Amerika Serikat ngeri juga mengetahui kecanggihan rudal-rudal Iran yang mampu mencapai pangkalan-pangkalan militernya di Timur Tengah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar