Rabu, 07 Maret 2012

Presiden SBY Akan Digulingkan?







Berita terbaru menyangkut kekuasaan negara adalah isu tentang adanya usaha kelompok tertentu untuk menggulingkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Isu itu mula-mula dihembuskan oleh kader Partai Demokrat Ramadhan Pohan, sedangkan pihak yang dituding akan melakukan  penggulingan itu adalah Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto. Tiga pokok fikiran yang dikemukakan Ramadhan Pohan adalah:
Pertama, ada rencana tindakan inkonstitusional menggulingkan  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kedua, ada rekayasa menempatkan Elsa Syarif yang kader Partai Hanura sebagai pengacara Nazarudin.
Ketiga, Wiranto sakit hati karena dikalahkan Susilo Bambang Yudhoyono dua kali dalam Pemilihan Presiden.
Sinyalemen Ramadhan Pohan itu disambut oleh Menko Polhukam, Djoko Sujanto, bahwa ia mengendus aroma penggulingan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan menggunakan isu kenaikan harga BBM untuk menggerakkan massa. Seolah-olah isu itu  benar adanya, Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, meminta rakyat menjaga demokrasi dengan dewasa.
Isu rencana penggulingan pemerintah itu harus diusut sampai tuntas untuk mengetahui benar tidaknya. Sebab yang mengungkapkannya adalah seorang terpelajar , kader Partai Demokrat yang sedang berkuasa. Ia harus mempertanggungjawabkan ucapannya, sebab menyangkut nama baik orang lain dan berkaitan pula dengan perkembangan demokrasi di Tanah Air. Tentang rekayasa menempatkan  Elsa Syarif sebagai pengacara Nazarudin sangat aneh. Bukankah Nazarudin sendiri yang menentukan orang yang membelanya di Pengadilan? Tuduhan bahwa Wiranto sakit hati karena dikalahkan Susilo Bambang Yudhoyono dua kali dalam Pemilihan Presiden, mana mungkin orang lain mengetahuinya. Kecuali jika Wiranto pernah menyatakannya dalam kesempatan tertentu.Wiranto sendiri dalam wawancara dengan Metro TV menyatakan hubungannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjalan baik. Ia menemui Susilo Bambang Yudhoyono di Istana setelah dinyatakan menang dalam Pemilihan Presiden. Walau pun begitu ia berhak mengkritisi  kinerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam hal ini Wiranto benar adanya. Ingat saja hubungan Bung Hatta dengan Bung Karno yang bagaikan keluarga, namun Bung Hatta mengeritik Bung Karno habis-habisan dalam buku ‘Demokrasi Kita’ yang terkenal itu.
Selain Ramadhan Pohan, Menko Polhukam  Djoko Sujanto harus  menjelaskan apa yang dimaksudnya dengan kata-kata ‘mengendus aroma penggulingan’.
Orang boleh saja tidak puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Boleh pula menggelar unjuk rasa, tapi bukan untuk menggulingkan pemerintah. Demokrasi kita sudah semakin dewasa, jangan lagi ada fikiran untuk menggulingkan pemerintah berkuasa ditengah jalan.


2 komentar:

  1. Ass.Wr.Wb,Manusia mahluk tidak sempurna, pasti ada kekurangan. Boleh kita mengisi kekurangan itu dengan hal hal yang baik tanpa adanya menimbulkan gesekan gesekan yang merugikan banyak orang. Salah satunya bisa kita mengeritik pemerintah dengan masukan masukan melalui wadah yang sudah ada melalui DPR, yang nantinya diperdebatkan melalui wadah itu. Jangan lah mengeritik ke pemerintah dengan mengadudombakan masyarkat karena soal kenaikan BBM. Pemerintah pasti punya alasan dan perhitungan menaikan BBM. Siapapun yang menjadi pemerintahan akan melakukan hal yang sama jika terjadi yang kurang baik untuk negara. Masalahnya kalau memang itu sudah diperhitungan oleh pemerintah untuk tetap dinaikan BBM untuk kepentingan negara maka bagaimana caranya agar masyarkat tidak resah dengan kenaikan tersebut, itu yang harus dipikirkan oleh pemerintah dan berbagai kalangan. Jangan hanya kita demo menolak kenaikan BBM tapi tidak ada solusi yang baik untuk pemerintah, malah menimbulkan resah di masyarakat. makasih, From M.Rachmat Bojonggede Indah Bgr.

    BalasHapus