Rabu, 21 Maret 2012

Anjuran Mengganti Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono


Isu menggulingkan pemerintah yang sedang berkuasa, sempat membuat heboh dengan beberapa tanggapan, tanpa ada penyelesaian. Mula-mula kader Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, melontarkan isu akan ada upaya penggulingan pemerintah. Yang dituding adalah Ketua Partai Hanura, Wiranto, dengan alasan sakit hati karena dua kali kalah dalam pemilihan presiden. Wiranto memberi keterangan kepada Metro TV bahwa isu itu tidak benar. Mana mungkin melakukan tindakan tidak konstitusional, pada hal ia mendirikan partai sebagai wadah perjuangan politik secara konstitusional. Wiranto juga menginginkan pertemuan khusus antara Partai Demokrat dan Partai Hanura untuk menjernihkan masalah tersebut. Sebegitu jauh tidak terdengar kelanjutannya.
Senin malam yang lalu melalui acara talk show di Metro TV, Rizal Ramli, mantan Menteri Perekonomian masa pemerintahan Presiden Abdurrachman Wahid, menyatakan untuk memperbaiki keadaan sekarang, pemerintah harus diganti tapi dengan cara damai. Pernyataannya itu lebih tegas dari yang pernah diucapkannya dengan kalimat terselubung, “bersiap-siaplah menghadapi perubahan.” Dari pernyataan itu sudah jelas siapa orangnya yang ingin menggulingkan pemerintah yang syah dengan istilah yang diperhalus ‘mengganti’.
Pernyataan Rizal Ramli itu baru sebatas wacana, belum dalam bentuk gerakan yang terorganisasikan. Jadi belum bisa disebut tindakan makar. Sebab tindakan makar harus ada kegiatan-kegiatan  terorganisir dengan langkah-langkah yang jelas. Walau pun begitu pemerintah patut waspada dengan  menyusun langkah-langkah antisipatif. Patut juga diselidiki siapa-siapa saja yang ingin pemerintah diganti dan siapa pula yang sekedar berbeda pendapat dengan pemerintah. Jika sudah jelas, pemerintah dapat melakukan tindakan-tindakan hukum yang diperlukan. Sedangkan pihak yang sempat menjadi tertuduh, dipulihkan nama baiknya. Sekaligus peringatan bagi semua pihak  baik yang duduk di legislatif mau pun eksekutuif, untuk tidak lagi main tuduh. Sebab main tuduh adalah sikap tidak terpuji yang memperlihatkan kedangkalan fikiran dan akhlak yang buruk.
Reformasi yang digulirkan sejak 1998, sudah menciptakan kehidupan demokrasi yang lebih mantap daripada masa-masa sebelumnya. Jangan lagi ada tindakan tidak konstitusional yang akan mencederai demokrasi Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar